dilansir dari TRIBUNNEWSBOGOR.COM, DRAMAGA, Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Vivi Febrianti – Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Yuli Retnani, membuat inovasi pengolahan pakan untuk meningkatkan produktivitas ternak di daerah perkotaan, rawan pakan, dan bencana.
Produk pakan yang dihasilkan dari pengolahan pakan, di antaranya pakan berbentuk wafer, dengan memanfaatkan limbah sayuran. “Pembuatan wafer, bisa jadi alternatif bentuk penyimpanan yang efektif, dan dapat menjaga ketersediaan hijauan pakan. Karena dapat dikumpulkan pada musim hujan, dan menyimpannya untuk persediaan di musim kemarau,” kata Yuli, kepada TribunnewsBogor.com, di Kampus IPB Dramaga.
TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti
Melalui pengolahan yang berkelanjutan, limbah pertanian diproses menjadi wafer sehingga dapat disimpan untuk waktu yang lama.
“Inovasi ini terdiri dari wafer pakan sebagai pengganti hijauan, dan wafer suplemen untuk meningkatkan bobot badan atau untuk menurunkan moralitas,” jelasnya.
Limbah sayuran yang dipilihnya yakni kulit daun kembang kol, tauge dan klobo jagung.
“Saya memilih bahan-bahan tersebut, dikarenakan banyak hal. Sebab, tidak semua limbah pasar bisa dipakai. Sebenarnya list potensinya banyak, tapi berebut dengan orang lain, seperti tomat busuk dan kol itu sudah banyak minat,” jelasnya.
Ketiga limbah sayuran tersebut, kemudian melalui beberapa proses yakni dikeringkan terlebih dahulu, kemudian digiling, dan dipres menjadi bentuk wafer.
TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti
“Idenya seperti iternit. Tapi karena wafer ini diberikan pada ternak, maka saya potong-potong jadi ukuran yang bisa dimakan oleh ternak,” jelasnya.
Dia mengatakan, meski limbah sayuran sudah terinjak-injak di pasar, namun kandungan protein dari sayuran tersebut masih ada, dan masih dalam ambang batas yang diperbolehkan ternak menurut SNI.
“Hal itu menunjukkan bahwa wafer limbah sayuran pasar aman dikonsumsi oleh ternak, dan tidak meninggalkan residu pada produk ternak,” jelasnya.
Wafer pakan komplit ini telah diterapkan di peternakan domba rakyat di Jakarta Timur, dan menghasilkan bobot badan akhir 25,6 persen lebih tinggi dibandingkan pakan konvensional.
TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti
Selain wafer pakan, dia juga mengembangkan wafer suplemen dari bahan daun lamtoro yang mengandung mimosin, sebagai antinutrisi pada ternak.
“Kalau tidak diolah terlebih dahulu, mimosin pada daun lamtoro ini bisa menyebabkan keracunan. Tapi dengan teknologi pembentukan wafer , dapat mereduksi mimosin sebesar 33 persen,” jelasnya.
Pemberian wafer daun lamtoro pada ternak, kata dia, dapat meningkatkan konsumsi pakan, serta meningkatkan bobot badan pada ternak.
“Biasanya wafer dikasih pagi-pagi pada hewan ternak, untuk meningkatkan nafsu makan,” tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Pakan dan Suplemen Untuk Hewan Ini Bentuknya Unik, Khasiatnya Untuk Tingkatkan Bobot Ternak, https://bogor.tribunnews.com/2016/02/12/pakan-dan-suplemen-untuk-hewan-ini-bentuknya-unik-khasiatnya-untuk-tingkatkan-bobot-ternak.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Bima Chakti Firmansyah
Leave A Comment